Sungai Pua, Agam (4/5/18). Seusai
acara Wisuda dan Tasyakuur serta perpisahan santri kelas III MTS dan MAS pada hari Kamis(3/5) dilanjutkan acara pentas
seni. Bertempat di aula Balairuang Kantor Nagari Sungai Pua, bakda zuhur, ratusan santri tumpah ruah memenuhi Balairung
Nagari untuk menyaksikan penampilan
bakat santri ponpes Diniyah Limo Jurai.
Acara
yang dipandu oleh Habibi dan Alfi
berlangsung seru. Penampilanpertama adalah puisi tentang Kita adalah Pewaris
Sah Negeri ini, karya Taufik Ismail. Puisi ini dibacakan oleh NadiatulKhaira.
Dengan penampilan mampu menggugah rasa nasionalisme penonton. Nadia pun mendapat aplaus luar
biasa.
Kemudian,
penampilan nasyid oleh Firliya dengan
judul Qomarun. Berturut-turut Rahmat
dengan judul Berjalanlah. Kemudian
penampilan Kabaret, santri asrama. Drama
kocak yang banyak menceritakan kisah
kehidupan asrama, tidak lupa dengan peran kekinian,ada yang berperan sebagai
Ustadz Abdul Shomad, pembicara tenar dari Pekan Baru. Acara ini sangat mengocok
perut penonton. Terlihat majelis guru yang
duduk paling depan, tidak dapat menahan tawanya.
Tidak hanya itu,
penampilan puisi berantai oleh Natasya dan kawan-kawan kian memeriahkan dan
menghangatkan suasasa. Puisinya kocak dan lucu sekali. Berderai-derai tawa dan
gelak penonton.
Kemudian tampil Drama
Curito Minang, yang dimainkan oleh Melati dan kawan-kawan. Drama penuh budaya
dan unsur minang ini mengadopsi semi
randai. Bait kata dan dialog selalu dengan pantun. Asyik dan menarik . Diiringi dengan music
saluang dan rabab. Drama ini berkisah tentang kesulitan hidup yang tidak harus
boleh menyerah. Artinya jangan pernah
putus asa dalam hidup ini.
Terakhir video film pendek hasil karya kelas XI MAK yang ditampilkan di hadapan
penontol dengan judul “Muskyilah”.
Tidak lupa juga video motivasi dari alumni yang sukses di Timur Tengah yang mengirimkan
pesan-pesan selamat kepada alumni baru dan adek-adek tingkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar