Santri
Diniyah Limo Jurai Agam Berlatih Membuat Film Pendek
Sungai
Pua, Agam ( 4/4), Guna meningkatkan keahlian santri dibidang pembuatan
film singkat berdurasi lima belas menit, Ponpes Diniyah Limo Jurai Sungai Pua, Agam,Selasa(3/4)
sengaja menggelar workshop Teknik dan
Komposisi Fotografi dan Sinematografi bersama
narasumber berbakat, Marde Putra,
demikian ungkap Harmen, LC, MA, wakil
Pimpinan Ponpes dalam sambutan pengantarnya..
Bertempat di
ruang meeting room Diniyah Limo Jurai, materi
langsung disajikan oleh sang Pimpinan
Rumah Produksi Santano Art ini. Lebih lanjut ia memaparkan bagaimana tahapan pembuatan film singkat
atau tahap produksi. Sebelumnya,ia
menjelaskan mekanisme pembuatan
film dimulai dari tahapan
pra produksi, produksi dan editing.
“ Lebih
teknis, khusus tahapan produksi,
pembuatan film di lapangan yang harus
dikuasai terlebih dahulu bagi pemula adalah ilmu
Fotografi atau atau pemotretan kemudian semua terlibat paham skenario” ujarnya.
Menurutnya ada
lima teknik pengambilan
gambar yang harus dipahami peserta, yakni, Long Shoot, Medium, Close Up,
Two Shoot, dan Cover. Setiap adegan apa saja harus dimulai dari Long
Shoot. Baik adegan dialog atau laga. Dan Long Shoot inipada umumnya akan menjadi master. Dari master ini dipecah lagi menjadi beberapa teknik pengambilan yang
dijelaskan diatas untuk melengkapkan suasana dialog atau adegan dari depan,
belakang dan samping.
“untuk satu
adegan dialog, seorang sutradara harus mengambil semua adegan dengan lima
teknik diatas. Oleh karena itu perlu
kerja sama semua pihak agar setiap adegan tidak terjadi banyak kesalahan.”tukasnya.
Guna
memberikan pengetahuan teknis kepada peserta
yang diikuti oleh 30 orang santri MTS dan MA, sang Sutradara Film “Dikampung Raso Marantau “ membedah
proses pembuatan film terbarunya sekaligus memperlihatkan kepada peserta, cuplikan film
mentah yang disana sini terdapat beberapa kesalahan.
Dari sana
disaksikan pula beberapa contoh teknik
pengambilan gambar saat adegan di dalam rumah yang ada adegan dialog keliru atau lupa naskah. Baik adegan yang
salah atau yang tepat sesuai skenario ,
tetap disimpan untuk bahan penyisipan pada pengeditan film nantinya.
Menurutnya,
untuk adegan laga ini ,bisa dilakukan
sesi pengambilan film berulang-ulang bahkan satu hari. Karenanya, kerja sama
antara Sutradara, Kameramen, Lighting dan kru yang terlibat demi efektivitas.
Sosok
Produser yang sehari-hari bertugas di
MAN Koto Baru Padang Panjang ini juga menampilkan berbagai karyanya yang selama
ini telah di upload di youtube seperti “Tikam Jejak Pandekar, dan “Siti Padang”. Ia berpesan, sebelum memainkan
adegan, semua pemain harus membaca naskah dan paham dengan naskah serta dialog
yang akan dibawakan nantinya
“Kami puas karena beliau tidak segan-segan
membagi ilmunya. Kami pun tahu bagaimana cara memproduksi film,” tukas Dinul
Akmal, salah seorang peserta yang ikut dalam kegiatan ini. ( Litbang Humas/Ahmad
Rifai)
Bimbingan dengan Pak Marde Putra |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar